Kamis, 24 Agustus 2017

Cerita Kemegahan Kerajaan Mughal India di Indonesian Islamic Art Museum

Indonesian Islamic Art Museum 
Indonesian Islamic Art Museum – Indonesian Islamic Art Museum di Lamongan punya banyak koleksi bersejarah. Sebut saja baju Zirah pasukan Ottoman, berbagai hiasan istana atau benda-benda dari kerajaan Mughal India, berbagai keramik dan porselen dari dinasti China dan masih banyak lainnya.

Indonesian Islamic Art Museum juga menyajikan berbagai cerita sejarah kerajaan Islam hingga kisah para raja. Tak heran jika banyak pengunjung menghabiskan waktunya untuk mengunjungi museum hanya untuk mendengarkan cerita atau kisah dari tentang sejarah kerajaan dan para rajanya. 

Salah satu cerita kerajaan yang menarik bagi pengunjung adalah kemegahan kerajaan Mughal. Mughal merupakan kerajaan Islam di anak benua India, dengan Delhi sebagai ibu kotanya, berdiri antara tahun (1526-1858 M). Dinasti Mughal di India didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur, salah satu cucu dari Timur Lenk Etnis Mongol, keturunan Jenis Khan yang sudah beragama Islam.

Kerajaan Mughal India tercatat sebagai salah satu kerajaan yang memiliki peradaban Islam termegah dalam dunia Islam. Sisa-sisa dari kemegahan Mughal tersebut dapat kita jumpai di sejumlah wilayah anak benua Asia, seperti Pakistan, Bangladesh dan India. Kemegahan tersebut dapat kita jumpai di Masjid Agung Delhi, Taman Shalimar dan Taj Mahal.
Taj Mahal di Indonesian Islamic Art Museum
Taj Mahal merupakan sebuah Musoleum yang dibuat oleh raja mughal yang ke-5, yaitu Shah Jahan untuk istrinya, Mumtaz Mahal. Karena rasa cintanya yang begitu besar terhadap istinya, ketika istrinya meninggal karena melahirkan anak yang ke-14, dibangunkanlah Taj Mahal untuk mengenang sang istri. Pembangunan dari Taj Mahal ini menghabiskan waktu hingga 22 tahun lamanya, mulai dari tahun 1630 – 1653. Pembangunan dari monumen ini sampai menggunakan 20.000 orang pekerja yang terdiri dari tukang emas, tukang kayu, dan pengukir yang termashyur dari seluruh dunia.
Lukisan Shah Jahan di Indonesian Islamic Art Museum 
Taj Mahal merupakan salah satu keajaiban dunia yang dibangun dari 43 jenis permata, termasuk berlian, Kristal, jed, topaz dan nilam yang digunakan untuk memperindah Taj Mahal. Taj Mahal juga menggunakan marmer putih dengan kualitas nomer satu dari Rajasthan, Afghanistan, Tibet dan Tiongkok. Dan pembangunan dari Taj Mahal diperkirakan menghabiskan biaya yang sangat besar, yaitu 32 juta rupee, yang bila diperhatikan dari segi nilai mata uang saat ini akan menjadi jumlah yang fantastis yaitu lebih dari 1 triliun rupiah.

Tidak terbatas pada Taj Mahal, kemegahan lain dari kerajaan Mughal bisa kita lihat melalui Benteng Lahore. Benteng Lahore terleak di Punjab, Pakistan dan memiliki panjang 426,7 meter dan lebar 30 meter. Benteng ini dibangun didirikan semasa pemerintahan Sultan Akbar. Mahakarya lain yang tidak kalah penting adaag Benteng Merah yang menjadi kediaman sultan-sultan Mughal selama hamper 200 tahun. Bangunan dengan luas 103,0 hekare ini terletak di pusat Kota Delhi, India.

Sementara itu, Indonesian Islamic Art Museum ini memiliki tiga zona utama, yaitu Audio Visual Room, Zona Galeri Koleksi dan Diroama Room. Museum Islam pertama di Indonesia ini terletak di Kompleks Wisata Bahari Lamongan, Jl Raya Paciran (Ex. Tanjung Kodok) Lamongan. Museum buka setiap hari mulai pukul 09:00 hingga 17:00 WIB dengan tiket masuk Rp 10.000 ketika weekday dan Rp. 15.000 ketika weekend.

Jumat, 14 Juli 2017

Indonesian Islamic Art Museum, Destinasi yang Tak Boleh Terlewatkan Saat Ziarah Walisongo

Pengunjung berselfie di Ikon Indonesian Islamic Art Lamongan
Indonesian Islamic Art MuseumSiapapun pasti sudah mengenal ziarah Walisongo. Nah, bagi kalian yang melakukan ziarah Walisongo terutama ke makam Sunan Drajat dan Sunan Bonang, jangan lupa untuk mampir ke Indonesian Islamic Art Museum.


Indonesian Islamic Art Museum merupakan wisata religi yang terletak di Wisata Bahari Lamongan, Jl. Raya Paciran (Ex. Tanjung Kodok) Lamongan. Museum yang baru dibuka pada 28 Desember 2017 ini menyajikan berbagai koleksi benda-benda bersejarah Islam terlengkap.

Indonesian Islamic Art ini menyajikan benda-benda bersejarah dari kerajaan Islam di Indonesia, seperti Samudra Pasai, Aceh, Mataram Islam, Gowa Talu, Demak dan masih banyak lainya. Ada pula berbagai kitab-kitab kuno karangan Walisongo yang usianya sudah lebih dari seribu tahun. Tidak hanya itu, Indonesian Islamic Art Museum juga mendatangkan artifak islam dari berbagai kerajaan Islam dunia, seperti Ottoman Turki, Mughal India, dan kedinastian China.
Pengunjung sedang melihat koleksi benda-benda bersejarah di Indonesian Islamic Art Museum
Benda bersejarah paling menarik adalah baju zirah berupa baju besi lengan panjang yang biasanya digunakan sebagai pelindung dalam peperangan oleh tentara pasukan Kesultanan Ottoman tepatya sepanjang abad 16-A pada puncak kekuasaan Raja Sulaiman Agung yang merupakan kesultanan atau negera terkuat di dunia yang bisa mengendalikan sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat, Afrika Utara dan Tanduk Eropa dengan Konstatinoel sebagai ibu kotanya dan kekuasaannya meliputi wilayah yang sangat luas.

Baju besi tersebut juga dilengkapi dengan pelindung kaki, ikat pinggang, pelindung tangan (Bazu Band Hand), pelindung kepala hingga persenjataan yang lengkap. Semua perlengkapan perang tersebut ada pada sekitar abad ke 16 -18 an.

Ikon dari Indonesian Islamic Art ini juga berupa figure ksatria Muslim Ottoman dengan baju besi beserta perlengkapan perang yang lengkap. Ikon berupa patung ksatria Muslim ini berada di tengah-tengah museum dan menjadi spot menarik untuk berfotoria bagi pengunjung pengunjung.
Berfotoria di zona diorama Indonesian Islamic Art Museum 
Museum Islam Indonesia ini juga memiliki zona photo atau biasa disebut dengan zona diorama yang berisi berbagai replika peradaban Islam seperti pasar tradisional, toko klontong, masjid Chengho, kapal Chengho, pergudangan belanda, toko Persia, mascusuar masjid agung banten dan masih banyak lainnya. Dengan suasana dan backgroundnya seakan nyata, disesuaikan dengan jenis repikanya

Harga tiket masuk Indonesian Islamic Art Museum adalah 15.000 ketika weekend dan 10.000 ketika weekday. Museum buka jam 08:30 sampai 17:00 WIB 

Kamis, 25 Mei 2017

Kentongan Unik Berbentuk Laki-laki Muslim di Indonesian Islamic Art Museum

Kentingan berbentuk figur orang muslim di Indonesian Islamic Art Museum
Kentongan Unik di Indonesian Islamic Art Museum -  Indonesian Islamic Art Museum terletak di Wisata Bahari Lamongan, Jl. Raya Paciran ex. Tanjung Kodok. Museum yang baru buka pada 28 Desember ini memiliki koleksi benda-benda sejarah terlengkap, dimulai dari peninggalan kerajaan Islam di Indonesia hingga Luar Negeri.

Salah satu koleksi Indonesian Islamic Art Museum yang sangat unik adalah kentongan berbentuk laki-laki muslim memakai kopiah dan sorban. Kentongan ini berasal dari Jawa, kira-kira pada abad ke 18 -19 an. Alat yang terbuat dari kayu ini kabarnya ditemukan di salah satu langgar, dan diduga dulunya digunakan sebagai alat untuk memanggil atau memberitahukan masyarakat untuk ibadah.

Selain itu, fungsi lain dari kentongan adalah sebagai sarana untuk mengumpulkan warga untuk acara pengajian, memberi informasi jika ada berita duka  atau sedang terjadi bencana alam dan kebaran. Di beberapa daerah kentongan juga dijadikan sebagai alat komunikasi dalam ritual keagamaan.

Sejarah budaya kentongan sendiri berasal dari kisah laksamana Cheng Ho dari China yang mengadakan perjalanan dengan misi keagamaan. Dalam perjalanannya tersebut, Cheng Ho menemukan kentongan sebagai sarana komunikasi ritual keagamaan. Penemuan kentongan ini kemudian dibawa ke China, Korea dan Jepang. Setiap daerah pasti mempunyai kisah atau peristiwa penemun kentongan dengan nilai sejarahnya yang tinggi.

Indonesian Islamic Art Museum juga memiliki koleksi unik lainnya, seperti pisau dan kursi sunat, mainan anak kecil pada masa kerajaan Mataram Islam, berbagai koleksi wayang Nusantara dan masih banyak lainnya.

Tiket masuk Indonesian Islamic Art Museum adalah 20.000 untuk weekday dan 25.000 untuk weekend. Museum yang terletak di Wisata Bahari Lamongan ini buka setiap hari pada pukul 09:00 – 17:00 WIB. 


Pertama di Indonesia, Inilah Museum Modern Berbasis Teknologi Informasi Paling Keren

Indonesian Islamic Art Museum
Museum Modern Berbasis Teknologi Informasi Paling KerenSiapa bilang bahwa berlibur ke Museum itu membosankan? Sekarang sudah banyak sekali Museum yang menggunakan konsep unik dan lebih modern, sehingga membuat para pengunjungnya betah berlama-lama di tempat tersebut. Bahkan beberapa museum di Luar Negeri sudah menggunakan Teknologi sebagai sarana untuk memperkenalkan koleksi-koleksinya. Lalu apakah di Indonesia juga sudah ada museum yang sudah berbasis IT?

Indonesian Islamic Art Museum merupakan satu-satunya museum di Indonesia yang sudah berbasis Teknologi bernama Augmented Reality. Augmented Reality atau yang biasanya dikenal dengan singkatan AR merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata (realtime).
Augmented Reality Indonesian Islamic Art Museum
Dengan teknologi Augmented Reality tersebut, gambar-gambar dua dimensi yang tertempel di dinding-dinding museum bisa dilihat secara tiga dimensi oleh para pengunjung. Caranya adalah dengan mendownload dan menginstall aplikasi AR Indonesian Islamic Art yang ada di Playstore, lalu kita bisa menscan gambar-gambar yang ada di museum dan kita akan menemukan sejarah Islam dunia yang menakjubkan.

Menariknya lagi, pengunjung bisa mengabadikan momen mereka dengan gambar tiga dimensi terebut. Jadi seakan-akan pengunjung bisa memegang masjid, bola dunia, buku, kesatria perang, buku dan masih banyak lainnya. Menarik kan? Maka dari itu mari kita berkunjung ke Indonesian Islamic Art Museum.
Penggunaan aplikasi A.R Indonesian Islamic Art Museum
Harga tiket masuk museum Indonesian Islamic Art Museum adalah 20.000 ketika weekday dan 30.000 ketika Weekend. Museum yang terletak di Wisata Bahari Lamongan, Jl. Raya Paciran Lamongan ini memiliki 3 zona utama yang bisa dinikmati oleh para pengunjungnya.

Zona pertama adalah Audio Visual Room yang menyajikan film animasi “The Glorious of Islam.” Ruangan tersebut juga biasanya digunakan untuk acara gathering, serah terima jabatan, reoni, perpisahan dan lain-lainnya. Lalu, zona kedua berisi galery koleksi benda-benda bersejarah peninggalan kerajaan Islam Indonesia hingga dunia, seperti Ottoman Turki, Mughal India dan berbagai dinasti China. Kemudian zona yang terakhir adalah Diorama Room atau zona photo spot yang menyajikan berbagai replika peradaban Islam Nusantara.

Pengunung berfotoria di zona diorama Indonesian Islamic Art Museum

Sabtu, 22 April 2017

Mengenal Sejarah Kesultanan Ottoman di Indonesian Islamic Art Museum

Galeri Ottoman Empire di Indonesian Islamic Art Museum
Kesultanan Ottoman di Indonesian Islamic Art MuseumRibuan koleksi benda-benda seni islam bersejarah dari berbagai penjuru dunia bisa kita nikmati di Indonesian Islamic Art Museum, tepatnya di kawasan Wisata Bahari Lamongan.

Resmi dibuka pada 28 Desember 2016, Indonesian Islamic Art Museum menyajikan berbagai artefak dari kerajaan Islam dunia, seperti Ottoman Turki. Ottoman merupakan kerajaan Islam terbesar, terkuat dan masa kejayaannya paling panjang. Kerajaan Ottoman berkuasa kurang lebih 600 tahun.

Di Indonesian Islamic Art Museum kita bisa melihat sejarah detail tentang kerajaan Ottoman. Ketika kita masuk di zona dua, pertama kali yang kita lihat adalah geleri Ottoman Empire. Kita bisa melihat koleksi baju zirah atau baju perang yang digunakan oleh pasukan tentara Ottoman, sepanjang abad ke-16 ketika pucak kekuasaan kerajaan ini dipimpin oleh Raja Sulaiman.
Pelindung kaki pasukan tentara Ottoman di Indonesian Islamamic Art Museum
Baju zirah Islam dihiasi dengan menggunakan berbagai teknik seperti penyepuhan, tatahan, emas dan perak, serta diberi perhiasan. Terdapat pula ikonografi Islam, berupa kaligrafi yang diletakan pada lengan, baju besi, pelindung kepala hingga persenjataan para pasukan perang kerajaan Ottoman. 

Selain baju zirah terdapat pula koleksi pedang dalam dunia Islam, Al Qur’an tulisan tangan dan menggunakan tinta emas pada abad ke-13, Al Qur’an cetakan abad ke-18, Kitab Istanbul, berbagai hiasan dinding kerajaan, dan masih banyak lainnya.

Di dinding dekat galeri kerajaan Ottoman juga ditempeli dengan lukisan para raja yang berkuasa pada masa kesultanan Ottoman. Yaitu, Sultan Osman Gazi, Mehmed II dan Sulaiman. Terdapat pula pengetahuan tentang sejarah kerajaan Ottoman, dimulai dari pembangunan, perkembangan hingga keruntuhan yang diterangkan secara apik dalam poster ukuran besar ditengah-tengah Galeri Ottoman. 
Berbagai poster di Indonesian Islamic Art Museum
Indonesian Islamic Art Museum bisa disebut sebagai museum terlengkap. Selain kerajaan Ottoman, museum ini juga mendatangkan benda-benda bersejarah dari kerajaan besar lainnya. Seperti Mughal India, Dinasti Ming China hingga kesultanan besar Islam di Indonesia.


Rabu, 22 Maret 2017

Indonesian Islamic Art, Museum Edukasi yang Modern di Nusantara

Museum Edukasi yang modern di Nusantara - Berlibur bersama para siswa tidak ada salahnya untuk berkunjung ke Indonesian Islamic Art Museum. Museum yang terletak di kompleks Wisata Bahari Lamongan ini memiliki konsep EDU-ART-TAINMENT, yang dapat memberikan banyak pengetahuan tentang sejarah perdaban Islam yang dikemas secara menarik.

Para siswa juga akan mendapatakan lembar kerja yang disesuaikan dengan tingkat pendidikannya. Tour juga akan didampingi oleh para Story Teller atau guide dengan tiga bahasa, yaitu Indonesia, Inggris dan Arab secara gratis.
Kegiatan siswa di Indonesian Islamic Art Museum
Setelah para siswa diajak keliling museum untuk mengenal sejarah Islam, mereka juga akan mendapatkan permainan-permainan menarik, seperti puzzle dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, Indonesian Islamic Art Museum juga akan mengajak para siswa untuk lebih mengenal budaya Islam dalam kegiatan Art and Craft. Siswa akan diajak untuk menuangkan kreatifitasnya dalam kegiatan membatik, merakit dan mewarnai wayang, melukis kaligrafi, mengukir di atas media sandal dan masih banyak kegiatan lainnya.

Nah bagi kalian yang ingin menikmati serunya wisata edukasi di Indonesian Islamic Art Museum, begini penjelasannya.

Zona di Indonesian Islamic Art Museum

Indonesian Islamic Art Museum terbagi menjadi tiga zona utama. Zona pertama adalah Audio visual atau yang biasanya disebut dengan Movie Theater. Di zona ini pengunjung bisa menyaksikan film dokumenter tentang Jazirah Arab pra-Islam, kelahiran Islam hingga penyebaran Islam  ke seluruh penjuru dunia termasuk ke Indonesia. Selain menikmati film, pengunjung juga bisa menyaksikan indahnya seni arsitektur Islam. Aneka poster masjid atau bangunan yang memiliki nuansa seni berniai tinggi, seperti Taj Mahal, berjejer menghiasi sekeliling dinding.
Siswa menonton film dokumenter sejarah peradaban Islam di Indonesian Islamic Art Museum
Lalu, zona kedua berisi galeri koleksi benda bersejarah peninggalan dari kerajaan Islam dunia, seperti Ottoman Turki, Mughal India dan Dinasti China (Tang, Song, Ming, Yuan dan King). Tidak ketinggalan, terdapat pula peninggalan dari kerajaan Islam di Indonesia, seperti Samudra Pasai, Aceh, Mataram Islam, Demak, Surakarta, dan rekam jejak Wali Songo.

Zona ke tiga adalah Diorama. Di sini pengunjung bisa merasakan secara langsung suasana kehidupan masyarakat Islam terdahulu. Terdapat berbagai miniatur, seperti kapal dan masjid Cheng Ho, Pasar Tradisional, Toko Kelontong, toko persia dan masih banyak lainnya. Zona ketiga ini dijadikan sebagai tempat berfoto ria oleh para pengunjung.
Para siswa berpose di zona diorama Indonesian Islamic Art Museum

Augmented Reality Indonesian Islamic Art Museum

Indonesian Islamic Art Museum adalah museum pertama di Indonesia yang sudah berbasis Teknologi Informasi bernama Augmented Realaity, sehingga pengunjung bisa menemukan berbagai sejarah Islam dunia yang menakjubkan. Dengan mendownload aplikasi AR Indonesian Islamic Art Museum di playstore, pengunjung bisa men-scan gambar-gambar yang ada di playstore, nanrtinya gambar-gambar tersebut akan muncul dalam bentuk 3 Dimensi. Menariknya, pengunjung juga bisa berfoto bersama gambar 3 dimensi tersebut, jadi seakan-akan kita sedang memegang masjid, kesatria islam dan masih banyak lainnya.


Lokasi Indonesian Islamic Art Museum

Indonesian Islamic Art Museum berada di lokasi Wisata Bahari Lamongan, Jl. Raya Paciran (Ex Tanjung Kodok), Lamongan.


Harga Tiket Museum Islam (Indonesian Islamic Art Museum)

Weekday (Senin  –  Kamis) : Rp. 20.000
Weekend (Jumat – Minggu, Hari besar Nasional – Musim Libur WBL) : Rp. 30.000

Tiket Terusan :
Weekday : Rp. 101.000 ( WBL +  Mazola + Museum Islam)
Weekend : Rp. 145.000 ( WBL +  Mazola + Museum Islam)

Cerita Kemegahan Kerajaan Mughal India di Indonesian Islamic Art Museum

Indonesian Islamic Art Museum  Indonesian Islamic Art Museum – Indonesian Islamic Art Museum di Lamongan punya banyak koleksi bersejara...